oleh : sahadi,S.Pd.M.MPd.
Assalamualikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk keluarga besar SDN 1 Arjasa
Sebagai bangsa yang besar (Indonesia) akan selalu ingat pada sejarah bangsanya, yakni pelaku sejarah itu sendiri yang ditoohkan ( Pahlawan / Pejuang ). Ayo kita buka lembaran sejarah bangsa kita, diantaranya "Raden Ajeng Kartini" beliau adalah putri R.M.Ario Sosroningrat seorang Adipati (Bupati) di Jepara. Sebagai putri bangsawan yang dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879, hidup dalam Pingitan serba terbatas, dimana alam kehidupan antara hak wanita/perempuan dengan laki-laki/pria ada perbedaan, kaum wanita tidak boleh sekolah kecuali putri bangsawan, rakyat biasa tidak boleh sekolah kecuali putri bangsawan, rakyat biasa tidak bisa menikmati pendidikan secara layak.
Raden Ajeng Kartini berontak, ia tidak tega malihat rakyat Indonesia (kaum wanita) ditindas, diinjak harkat dan martabatnya oleh bangsa lain (Belanda), sebagai pejuang beliau bangkit membangun gerakan perjuangan dengan banyak membaca, menulis surat pada sahabatnya di Belanda, mendirikan sekolah anak-anak gadis di kota kelahirannya. Semua beliau lakukan agar terwujud persamaan hak antara kaum pria/laki-laki dan wanita/perempuan. 106 pucuk surat R.A. Kartini yang dikumpulkan sahabatnya J.H Abendanon diterbitkan dengan judul "DOOR DUISTENIS TOT LICHT" yang diterjemahkan oleh Armin Pane denga judul Habis Gelap Terbitlah Terang, sebagi penghargaan atas jasa dan perjuangannya maka setiap tnaggal 21 april diperingati sebagai hari Kartini, selain itu berdasarkan S.K Presiden RI No.108/1964, R.A Kartini dianugerahi gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional, itulah selintas sejarah perjuangan putri terbaik bangsa Indonesia. Ayo generasi bangsa tingkatkan budaya membaca, menulis dan prestasi.
Ingatlah kekuatan bangsa terletek pada kekuatan generasi muda-mudinya.
wassalamualaikum Wr. Wb.